Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Bukan Lulusan Akpol tapi Jadi Jenderal

23 Jun 2024
Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Bukan Lulusan Akpol tapi Jadi Jenderal

Sosok Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol Ahmad Luthfi, belakangan menarik perhatian publik. Bermula dari banyaknya spanduk dan poster yang menampilkan wajah Ahmad Luthfi yang menandakan dirinya akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2024.

Spanduk dan poster pengumuman Ahmad Luthfi mencalonkan diri sebagai gubernur terlihat di berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah, seperti Semarang, Solo, dan Magelang. Di sisi lain, Partai Amanat Nasional (PAN) juga sudah menunjukkan kesiapannya menunjuk pemimpin bintang dua sebagai calon Gubernur Jawa Tengah. Namun tak banyak yang tahu kalau Ahmad Luthfi yang digadang-gadang bakal jadi Gubernur Jawa Tengah 2024 itu bukan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol). Lantas, apa latar belakang profesi Ahmad Luthfi?


Perjalanan Karier Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi

Ahmad Luthfi lahir di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada 22 November 1966. Mengawali karir di kepolisian dengan masuk Akademi Pegawai Negeri Sipil Perang Relawan Perang Kepolisian Negara (Sepa) pada tahun 1989. Saat itu, Ahmad Luthfi bisa bergabung dengan Sepa Milsuk karena memiliki latar belakang intelijen keamanan.

Setelah menyelesaikan studinya di Sepa Milsuk, Ahmad Luthfi melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Perwira (Selapa) pada tahun 2000. Latihan Ahmad Luthfi dilanjutkan di Sekolah Perwira dan Administrasi Kepolisian (Sespim) pada tahun 2005. Dua tahun kemudian, ia masuk Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).


Termasuk "Geng Solo"

Ahmad Luthfi yang masuk dalam bursa calon gubernur Jawa Tengah ternyata punya kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bermula saat ia dilantik menjadi Wakil Kepala Polisi Resor Solo (Wakapolres) pada tahun 2011. Saat itu, Jokowi masih menjabat Wali Kota Solo sebelum mendampingi Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada DKI Jakarta. Pada tahun 2015, Ahmad Lutfi mengemban peran baru sebagai Kapolri tunggal dengan pangkat komisaris utama (kombes) setelah dipromosikan oleh Polri.

Perjalanan profesional Ahmad Luthfi berlanjut sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Sosial Budaya Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri pada tahun 2017. Tak lama kemudian, ia diangkat menjadi Wakil Kapolda Jawa Tengah pada tahun 2018 dengan pangkat brigadir. . . umum (brigjen) atau konstelasi umum. Setelah itu, ia dipromosikan menjadi Irjen (irjen) sebagai Kapolda Jateng dengan bintang dua di pundaknya.

Bukan lulusan akpol

Saat dilantik menjadi Kapolda Jateng, sosok Ahmad Luthfi diminati banyak orang karena jabatan baru ini diambil saat Polri banyak melakukan mutasi pada tahun 2020. Total ada 520 pegawai dan pimpinan di pusat tersebut. Sembilan Kapolda tersebut diserahkan Jenderal (Pol) Idham Azis yang saat itu menjabat Kapolri.

Selain itu, nama Ahmad Luthfi juga disebut masyarakat karena ia merupakan Kapolda Jawa Tengah pertama yang tidak mengenyam pendidikan di Akpol. Menurut Neta S Pane yang pada tahun 2020 menjabat sebagai Ketua Presidium Kepolisian Republik Indonesia (IPW), pergantian Polri pada tahun 2020 menunjukkan ada tiga mobil besar yang melaju.

”Yakni naiknya orangnya (Presiden) Jokowi menjadi Kapolda Jawa Tengah, naiknya orang-orangnya Kapolri Idham Azis, di antaranya menjadi Kapolda Kalimantan Tengah dan Kapolda Jawa Timur, serta naiknya orangnya (Kepala Badan Intelijen Negara) Budi Gunawan menjadi jenderal bintang tiga,” ujar Neta dikutip dari Kompas.id, Jumat (1/5/2020).

Neta mengatakan, di antara ketiga kendaraan tersebut, penunjukan Ahmad Luthfi paling menakutkan. Karir Ahmad Luthfi diyakini bermula saat menjadi panitia keamanan pernikahan putri Presiden Joko Widodo di Solo pada 2017 lalu. Saat itu, Neta menilai Jokowi sengaja mencalonkan Ahmad Luthfi sebagai calon Kapolri pengganti Idham. Namun Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo-lah yang kemudian ditunjuk menggantikan Idham sebagai Kapolri.

sumber: kompas.com